Bisnis.com, JAKARTA— Berdasarkan Bloomberg Dollar Index pada pk.13:08 WIB, rupiah melemah 0,77% ke Rp12.445 per dolar AS, dan beregrak di kisaran 12.371—12.460.Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan penguatan dolar AS semalam menjadi sentimen negatif bagi rupiah di awal sesi Asia.Dikemukakan dollar menguat, setelah berkurangnya klaim pengangguran dan naiknya penjualan ritel AS yang menegaskan berlanjutnya pemulihan ekonomi Paman Sam.“Ini membuat investor semakin khawatir menjelang pertemuan Federal Reserve pada 18 Desember. Bank sentral AS diprediksi akan sinyalkan kesiapan untuk memulai kenaikan suku bunga di pertengahan tahun 2015,” kata Zulfirman dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (12/12/2014).Sementara itu, uajrnya, Bank Indonesia kemarin tetap mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) di level 7,75%.“Sebagian pelaku pasar sepertinya kecewa dengan sikap BI yang tidak melanjutkan siklus kenaikan suku bunga, setelah bank sentral menaikan BI Rate 25 bps pada pertemuan dadakan di akhir November,” kata Zulfrman.Investor saat ini, tambahnya, juga terlihat waspada menjelang publikasi serangkaian data China.Beijing akan merilis data produksi industri, investasi, dan penjualan ritel yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut atas kondisi perekonomian mitra dagang utama Indonesia tersebut.“Jika serangkaian data tersebut menegaskan ancaman berlanjutnya perlambatan ekonomi China, maka ini dapat menggerogoti outlook ekspor Indonesia,” kata Zulfirman.
View the original article here
Posting Komentar