Investasi merupakan kunci pembangunan nasional dan daerah. Kinerja investasi yang cukup baik dalam beberapa tahun terakhir, harus lebih diarahkan dan menitik beratkan pada kualitas, bukan hanya kuantitas. Kompetisi antar negara untuk merebut hati investor semakin ketat di tengah keterbukaan sistem perekonomian dunia di era globalisasi. Peningkatan daya saing menjadi sasaran yang mutlak dilakukan agar mampu berkompetisi dalam percaturan ekonomi global saat ini.Kita harus total membuat suasana iklim usaha bisa benar-benar menarik, perbaikan iklim usaha dan investasi tidak berhenti pada capaian nilai investasi yang masuk ke Indonesia. Meskipun kinerja investasi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir cukup menggembirakan, yang juga penting dilihat adalah sisi kualitas dari investasi yang masuk.Kualitas merupakan faktor penting bagi perkembangan ekonomi jangka menengah. Mulai saat ini, semua pihak harus terlibat aktif memikirkan peningkatan aspek kualitas dari investasi yang masuk baik secara nasional maupun ke daerah. Faktor kualitas pada akhirnya menentukan manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan penanaman modal.Kegiatan penanaman modal yang kurang berkualitas adalah investasi yang tidak memiliki efek pengganda (multiplier effect) bagi perekonomian dan bagi masyarakat, bahkan cenderung merugikan Indonesia. Investasi yang tidak berkualitas itu ditemui pada investasi di sektor sumber daya alam (SDA) khususnya pertambangan yang hanya mengeruk tanah dan hasil tambang untuk kemudian di ekspor tanpa ada nilai tambah yang bisa dinikmati masyarakat setempat. Contoh lainnya adalah investasi di sektor konsumsi seperti investasi pembangunan pusat perbelanjaan (mal) yang di dalamnya berisi outlet-outlet barang konsumsi dari luar negeri. Investasi pembangunan mal justru membuka peluang membanjirnya barang impor ke Indonesia.
View the original article here
Posting Komentar