Menu
 

Tokyo - Bursa saham Asia pada perdagangan pagi ini Kamis mengalami penguatan di awal perdagangan menyusul prospek stimulus lebih lanjut dari bank sentral di kawasan Eropa.
Sementara sejumah data ekonomi Amerika Serikat (AS) mengecewakan. Adapun harga minyak mentah dunia jatuh lebih dari 1 persen ke posisi terendah selama empat tahun menyusul kesepakatan negara produsen minyak (OPEC) tidak memangkas produksi.
Indeks kawasan Asia Pasifik di luar Jepang, MSCI Asia Pacific Index naik 0,3 persen, meskipun bursa Nikkei Jepang melemah 0,4 persen menyusul penguatan mata uang yen. Sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan menguat +0,25 persen.
"Saya berharap pasar saham akan melakukan melanjutkan reli (penguatan) mengingat bursa saham Eropa memberikan tanda-tanda pemulihan," kata Kepala strategi Daiwa SB Investments, Soichiro Monji, di Tokyo, Kamis (27/11).Saham Eropa naik pada hari Rabu, dengan indeks DAX Jerman menguat untuk sesi ke-10 secara beruntun atau terpanjang dalam 18 bulan. Kenaikan dipicu spekulasi investor terkait stimulus moneter dari Bank Sentral Eropa.
Aksi beli saham investor juga didorong penurunan suku bunga di Tiongkok pekan lalu dan ekspansi stimulus moneter oleh Bank of Japan (BoJ) pada akhir Oktober. Langkah  otoritas moneter di kedua negara tersebut sebagai upaya meningkatkan ekonomi.Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda telah mengindikasikan pihaknya siap melancarkan kebijakan untuk menekan deflasi. Begitu halnya analis memperkirakan Bank Rakyat China akan mengambil langkah lebih lanjut untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia itu yang tengah mengalami tekanan.
Di Wall Street, pasar saham Amerika Serikat (AS) kembali mencetak rekor pascarilis data penjualan ritel yang membaik. Penguatan dialami oleh indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar +0,07 persen dan indeks S&P500 sebesar +0,28 persen.
Data pemesanan durable goodsdi AS turun menjadi -0,9 persen dari sebelumnya -0,1 persen, sedangkan data klaim pengangguran naik menjadi 313.000 dari sebelumnya 292.000 dan data pembelian rumah naik tipis dari sebelumnya 455.000 menjadi 458.000.Penulis: Whisnu Bagus Prasetyo/WBPSumber:Reuters
Ilustrasi Bursa Asia (sumber: AFP)

View the original article here

Posting Komentar

 
Top