Jakarta (Antara) - Sektor perbankan Indonesia akan tetap prospektif atau tumbuh menguntungkan di tahun 2015 karena masih banyak sektor yang dapat dirambah dunia perbankan."Pasti akan positif dan ekspansif ya, khususnya laju pertumbuhan ekonomi kan menunjukkan positif, dari segi `policy` ataupun perkembangan sektor ekonomi. Jadi perbankan akan menguntungkan di tahun depan," kata pengamat ekonomi Berly Martawardaya Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan perbankan akan memperoleh suntikan dana dan modal melalui pertumbuhan positif berbagai sektor di Indonesia."Kita lihat pertumbuhan sektor-sektor yang tinggi di Indonesia, itu sektor yang padat capital seperti sektor telekomunikasi dan konstruksi yang padat `capital` kan sehingga kita melihat injeksi dana di tahun depan perbankan masih akan sangat prospektif akan semakin tinggi," kata Dosen Ekonomi di Universitas Indonesia itu.Saat ini, kata dia, Nett Interest Margin atau marjin bunga bersih perbankan Indonesia paling tinggi di kawasan ASEAN atau Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara yang mengindikasikan pertumbuhan positif."Nett Interest Margin dengan status tinggi ini menjelaskan kenapa bank-bank asing ikut semangat terus masuk ke Indonesia seperti Bank Singapura dan Bank Malaysia, karena mereka melihat potensi pertumbuhan," ujarnya.
Berly menekankan perlunya konsolidasi bank untuk meningkatkan modal perbankan yang lebih besar sehingga siap memasuki 2015 dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Bicara ASEAN mungkin kita bicara masalah daya saing ya mungkin ya perlu ada konsolidasi bank, jadi sesuai dengan rencana OJK buat memisahkan bank-bank pemerintah khususnya," katanya.
Ia mengatakan perbankan akan lebih banyak memenuhi permintaan sektor riil. Jika sektor riil memerlukan kebutuhan dana tinggi maka perbankan harus siap.
Perbankan, katanya, tentu membutuhkan suntikan dana karena tidak semuanya disumbangkan dari pemilik atau dari pasar modal.Selain itu, kata dia, ada sejumlah sektor prospektif dan potensial sebagai target sektor perbankan pada 2015, yakni telekomunikasi, maritim, angkutan udara, dan infrastruktur.
Ia mengatakan sektor telekomunikasi mengalami pertumbuhan yang stabil di atas 10 persen selama beberapa tahun terakhir, diikuti dengan angkutan udara dan otomotif dengan pembelian kendaraan yang semakin meningkat seiring meningkatnya pendapatan masyarakat."Orang `income` (pendapatan) sudah semakin tinggi, yang tadinya untuk perjalanan jarak jauh naik mobil atau bus, sekarang lebih suka naik pesawat," katanya.Kemudian sektor maritim dan infrastruktur, katanya, yang menjadi fokus pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla akan menjadi sumber investasi dan penyaluran dana. (ar)
View the original article here
Posting Komentar