Menu
 

Sistem keuangan syariah makin agresif menyasar sektor keuangan mikro di seluruh dunia. Untuk aksinya ini, para pemangku kepentingan keuangan Islam sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) akan mengupayakan standar baru bagi lembaga-lembaga keuangan mikro syariah.
CEO AlHuda Centre of Islamic Banking and Economics (CIBE), Muhammad Zubair Mughal yakin keuangan mikro syariah saat ini sangat dibutuhkan untuk memerangi kemiskinan di dunia muslim.
“Tak hanya muslim, pemanfaatan keuangan mikro syariah juga bisa digunakan kalangan non muslim karena prinsip keuangan Islami adalah sistem bukan agama,” ujar Zubair seperti dikutip laman Zawya, Selasa, 29 Oktober 2014.
Rencananya, penyusunan standar baru ini akan dikaji dalam Global Islamic Microfinance Forum (GIMF) edisi keempat yang bakal digelar pada 1-2 November di Dubai.
Dari forum ini diharapkan akan dihasilkan standar keuangan Islam baru, mengatasi isu-isu yang berkaitan dengan syariah, dan membangun serta memberdayakan kekuatan masyarakat dalam industri keuangan mikro Islam.
Forum juga akan membahas masalah penerapan teknologi di industri keuangan mikro syariah, pembangunan pedesaan, asuransi mikro syariah, dunia kerja, peluang dan entrepreneur di bidang keuangan mikro syariah.
Zubai menambahkan, sistem keuangan mikro syariah memiliki manfaat lebih baik dari keuangan mikro konvensional. Hal inilah yang menyebabkannya lebih cocok dalam program pengentasan kemiskinan. “Hanya saja masih dibutuhkan beberapa cara-cara baru untuk memanfaatkannya secara maksimal,” katanya.
GIMF merupakan hasil kerja sama antara CIBE, Akhuwat, Bank Pembangunan Islam yang diwakili IRTI dan asosiasi keuangan mikro dari negara-negara seperti Indonesia, Azerbaijan, Tajikistan, Nepal, Turki, Afrika Selatan, dan lainnya.
sumber
"Tak hanya muslim, pemanfaatan keuangan mikro syariah juga bisa digunakan kalangan non muslim karena prinsip keuangan Islami adalah sistem bukan agama,"

Posting Komentar

 
Top