Jasa Marga, Waskita, PP, dan Hutama Bentuk Perusahaan Patungan

Jakarta - PT Jasa Marga Tbk (JSMR) membentuk perusahaan patungan bersama dengan PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT PP Tbk (PTPP), dan PT Hutama Karya.

Perseroan akan menyetorkan penyertaan modal pada perusahaan patungan tersebut senilai Rp 44 miliar.

"Perusahan patungan dengan nama PT Jasamarga Kualanamu Tol tersebut bergerak pada bidang pengusahaan jalan tol ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi di Sumatera Utara," jelas Corporate Secretary Jasa Marga David Wijayanto melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu (26/11).

Jasa Marga bertindak selaku pemegang saham terbesar perusahaan patungan tersebut setara dengan 44.000 saham atau 55 persen. Keempat perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) ini sebelumnya telah mengumumkan rencana pembangunan ruas tol Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi sepanjang 60 kilometer (km) dengan nilai investasi Rp 4 triliun. Konstruksi tol ini direncanakan mulai tahun depan dan ditargetkan rampung 2018. Pembebasan lahan ruas jalan tol ini sudah mencapai 75 persen.

David sebelumnya mengatakan, Jasa Marga menargetkan pengoperasian tiga ruas tol di wilayah Jawa Timur tahun depan, yaitu tol Gempol-Pandaan, Gempol-Pasuruan seksi I Gempol-Rembang, dan Surabaya-Mojokerto seksi IV Krian-Mojokerto.

David memperkirakan pengoperasian tol Gempol-Pandaan sepanjang 13,61 km dapat dilakukan pada kuartal I-2015, menyusul progres konstruksi sudah mencapai 90 persen dan ditargetkan rampung akhir tahun ini. Sedangkan tol Surabaya-Mojokerto seksi IV Krian-Mojokerto sepanjang 16,28 km ditargetkan dapat dioperasikan pertengahan 2015.

"Adapun tol Gempol-Pasuruan seksi I Gempol-Rembang sepanjang 13,2 km baru bisa dioperasikan kuartal III-2015, meski saat ini konstruksinya juga sudah hampir 90 persen. Namun, karena ada sisa tanah 10 persen atau sekitar 100 bidang lagi yang belum bisa dibebaskan, itu menjadi penghambat. Padahal, tadinya ini diperkirakan bisa lebih cepat dibandingkan tol Gempol-Pandaan," kata nya.

Perseroan juga menargetkan dapat mengoperasikan ruas tol relokasi ruas tol Porong-Gempol pada 2015. Relokasi ruas tol ini harus dilakukan karena terendam semburan lumpur Sidoarjo.

David menambahkan, tiga ruas tol tersebut merupakan bagian dari sembilan ruas tol yang keseluruhannya ditargetkan dapat dioperasikan pada 2017. Dua ruas tol sudah dioperasikan, yaitu tol Bali Mandara dan tol Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2) Utara. Sedangkan sisanya saat ini masih dikonstruksi dan proses pembebasan lahan.

Pengoperasian sembilan ruas tol ini diharapkan berkontribusi terhadap kenaikan aset perusahaan menjadi Rp 44 triliun pada 2017. Adapun, hingga akhir 2013, aset perseroan mencapai Rp 28 triliun.

Tahun depan, perseroan juga akan mulai membangun ruas tol Cengkareng-Kunciran dan Bogor Ring Road.

Guna merealisasikan pembangunan ini disiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 5 triliun pada 2015. Dana ini juga akan disalurkan untuk membiayai bisnis properti dan pengembangan mixed used perkantoran. Sedangkan sumber dana berasal dari kas internal, obligasi, dan pinjaman bank.

Jasa Marga menargetkan kenaikan pendapatan minimal menjadi Rp 7,8 triliun pada 2015. Estimasi pendapatan tersebut naik sekitar 11,4 persen dibanding target pendapatan tahun ini Rp 7 triliun. Sedangkan hingga kuartal III-2014, laba bersih perseroan bertumbuh sekitar 11,3 persen menjadi Rp 1,14 triliun, dibandingkan menjadi Rp 1,02 triliun pada periode sama tahun lalu. Pendapatan melonjak 16,3 persen dari Rp 4,47 triliun menjadi Rp 5,23 triliun.

Penulis: IAN/WBPSumber:Investor Daily

Ilustrasi Jasa Marga. (sumber: bumn)

View the original article here